Anda tentu sepakat dengan jargon lama di marketing, "Berbeda atau mati". Ya situasi persaingan yang "krodit", ketat dan kadang invisible membuat para praktisi di marketing mati-matian memposisikan produknya di mata konsumen agar bisa 'nempel' di kepala. Salah satunya adalah membuat produk itu benar-benar berbeda significant dengan produk lain.
Dan menurut saya salesman adalah bagian super penting dan pelaksana utama dalam eksekusi promo campaign yang diinginkan oleh para marketing manager untuk memposisikan produk ini, namun yang seringkali terlupa adalah jarang sekali para salesman dengan sadar hati berusaha "memarketingkan" diri mereka sendiri sehingga bisa dikenal di kalangan costumer anda.
Yang ingin saya tekankan di artikel saya saat ini adalah persaingan dilapangan untuk bisa "nempel" di kepala costumer sebenarnya tidak hanya produk tapi juga diri para aktor lapangan sendiri, bagaimana para salesman ini mempunyai posisi yang berbeda di mata costumer di banding salesman lain.
Pengalaman saya di dunia sales & training dalam pemasaran dan penjualan obat-obatan di dunia farmasi seringkali geleng kepala melihat betapa banyaknya medical representative yang bersaing di lapangan, bahkan sampai-sampai rumah sakitpun membatasi kunjungan para medical rep ini terutama di jakarta, saking banyaknya makanya terkadang agak miris juga kalau melihat sekarang dokterpun bak artis karena banyak rekan-rekan medical reps mengerubungi dan mengejar-ngejar minta tanda tangan.
Jadi kembali ke bahasan bagaimana supaya anda bisa "memarketingkan" diri anda sendiri? Apakah itu penting? Ya jelas penting, karena jika anda berhasil dalam memarketingkan diri sendiri, produk yang anda bawa otomatis akan ikut cepat melesat, bahkan jika anda pindah perusahaan seakan-akan gerbong costumer pun ikut anda bawa.
Bagaimana caranya? kita ambil saja inspirasi dari dunia marketing bahwa anda harus memiliki perbedaan yang nyata dan unik di mata costumer dibanding dengan rekan-rekan lain maupun pesaing anda. Kalau saat ini anda dibekali dengan produk dan perusahaan yang memiliki brand name kuat di mata costumer berati paling tidak sudah terbantu selangkah didepan, tapi itu hanya selangkah saja. Saran dan tips dari saya adalah:
- Unique Selling Point (USP), cobalah sekali sekali memberikan waktu untuk diri sendiri dan menganalisa apa saja yang unik dan khas yang anda miliki, yakinlah bahwa Tuhan memberi setiap orang sesuatu yang khas dan unik yang dimiliki oleh tiap orang. Anda harus yakin bahwa ini USP saya dan anda harus percaya diri.
- Berusahalah untuk menuliskan, merumuskan dan merencanakan kira-kira perilaku dan kebiasaan apa yang mesti dibangun untuk memperkuat USP anda dimata cosumer. Usahakan sesuaikan dengan kepribadian anda. Sebagai contoh, misalkan USP yang anda tulis di kertas adalah anda seorang yang extrovert, mudah bergaul dan berani tampil beda, maka saat dilapangan anda harus dengan sadar mulai berpenampilan yang menunjukkan karakter anda, misalkan menggunakan pilihan warna baju yang menyolok, cerah dan nabrak. Contoh lain misalkan anda merasa anda jago di bidang product knowledge maka tunjukkan ke costumer anda bahwa anda jago urusan produk sehingga costumer langsung terpatri jika urusan produk maka harus tanya ke Anda. Yang mesti digaris bawahi disini bahwa USP tidak harus menunjukkan kelebihan anda, bahkan kekurangan sekalipun asal menurut anda unik bisa jadi USP anda, misalkan kalau anda cadel, maka bisa saja itu jadi USP anda, dan tentu saja jika anda dengan sadar berusaha untuk mebuat anda berbeda maka hasilnya pun akan berbeda.
- Mintalah bantuan teman atau atasan anda untuk membantu menggali USP anda, karena seringkali mereka lebih mudah melihatnya dari pada anda sendir
- Do it, eveluate dan Do it better.
Saya punya cerita nyata tentang bagaimana rekan kita ini(mudah2an dia ikut membaca) dengan sadar memarketingkan diri sendiri. Ceritanya waktu itu sebagai trainer, di kelas training saya menceritakan situasi persaingan antar rekan salesman/medical rep yang sangat ketat dan tidaklah mudah untuk membuat dokter mengenal baik new comer, dan saat itu dan mungkin sekarangpun akan sama bahwa untuk seorang new comer akan butuh waktu panjang untuk segera dikenal dan memiliki tempat di hati costumer yaitu para dokter. Saran saya waktu itu jika anda percaya diri dan berani tampil beda maka cara yang paling mudah adalah anda harus berani tampil beda misalkan dari sisi penampilan atau baju. Dan apa yang dilakukan teman kita ini, dia dengan sadar berpenampilan beda dengan kebanyakan teman seprofesinya dengan tampil menggunakan baju safari ala pejabat tempo dulu. Benar saja dalam yang relatif singkat menjadi populer dan di kenal oleh costumernya, apalagi dengan pembawaannya yang ceria dan unik. Klop pokoknya.
Sebagai kesimpulannya, untuk berhasil sebagai salesman anda harus juga sadar untuk memarketing diri anda sendiri selain menjalankan promo campaign produk anda. Carilah Unique Selling Point anda, bisa karakter , penampilan, kemampuan tehnis, hobby yang menonjol, pokoknya percayalah tiap orang memiliki USP sendiri-sendiri yang sudah diberikan oleh Tuhan, tinggal anda menggalinya dan memanfaatkannya. Setelah itu Do it, evaluate dan Do it better.
Semoga berguna dan happy selling
arif
tags. berbeda atau mati, Unique Selling Point, Do it evaluate do it better, memarketingkan diri, salesman, salesmanship, sales representative, sales
No comments:
Post a Comment